Wal yakhsya alladzina lau tarakuu min khalfihim dzurriyatan dhi’aafa khafuu ‘alaihim
“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya “ ( Q. S An Nisa ( 4 ) ayat 9 )
Fa khalafa min ba’dihim khalfun adhaa’uu as shalata wattaba’u syahawaati fasaufa yalqauna gayya
“kemudian datanglah setelah mereka,pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginan hawa nafsunya,maka kelak akan tersesat “ ( Q.S Maryam (19 ) ayat 59 )
“ Wahai orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka ( Q.S At Tahrim (66) ayat 6 ).
Ayat- ayat di atas memberikan isyarat agar para orang tua memperhatikan pendidikan anak-anaknya,apalagi keadaan anak –anak sekarang sangat menakutkan dan memprihatinkan sebagaimana di sebutkan oleh berbagai hasil survey sebagai berikut :
- Berdasarkan survei 3 dari 10 pelajar di Indonesia pernah merokok sebelum usia 10 tahun, 34,58 persen pelajar tingkat SLTA perokok aktif dan survei Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan prevalensi penyalah gunaan narkoba di lingkungan pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar 921.695 orang. (Syamsuddin, indonesiaoptimis.com)
- Berdasarkan survei Komnas Anak di 12 provinsi dengan responden 4500 remaja tahun 2010 didapat hasil yang sangat mengejutkan. Berdasarkan survei diketahui bahwa 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno, 93,7 % pernah berciuman hingga petting (bercumbu), 62,7 % remaja SMP sudah tidak perawan, dan 21,2 % remaja SMA pernah aborsi. (www.indonesiaoptimis.com)
- Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tengah, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen. Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya tertinggi di seluruh Asia Tenggara. (http://4905.blogspot.com/…/dampak-pergaulan-bebas-bagi-rema…)
- Berdasarkan hasil penelitian Badan Nasional Narkoba (BNN) dan pusat kesehatan Universitas Indonesia (UI), selalu ada peningkatan pengguna narkoba di Indonesia setiap tahunnya. Pada tahun 2004, pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai 3.2 juta jiwa. Kemudian pada tahun 2008 pengguna narkoba tersebut meningkat menjadi sekitar 3,6 juta jiwa. Dan pada tahun 2011 peningkatan tersu terjadi, dimana pengguna narkoba tersebut mencapai angka 3,8 juta jiwa.
Sementara itu, dari sejumlah pengguna narkoba (berbagai jenis) pelajar berada pada urutan ke 4 pengguna narkoba. Dengan urutan pertama pengangguran, kedua pegawai, ketiga pedagang dan ke empatnya adalah pelajar. Pelajar biasanya menggunakan narkoba dikarenakan faktor pergaulan, hanya ikut ikutan atau sekedar mencoba saja. Sejumlah kasus menunjukkan pada usia 7 tahun, mereka sudah menggunakan narkoba dengan model inhalan (menghisap) atau popular di kalangan para anak jalanan (anjal) dengan istilah “ngelem”. Mereka menghirup lem cair yang didalamnya terdapat kandungan zat kimiawi aica aibon. Dampak yang paling besar akibat dari pergaulan bebas dan penyalahguaan narkoba adalah tertularnya virus HIV-AID dan dampak lebih lanjut dapat mengancam nyawa penderita itu sendiri.
Hasil survey di atas mengingat kepada kita semua bahwa kondisi generasi Muda Indonesia sangat memprihatinkan dan mari kita mengevaluasi diri jangan-jangan ada keluarga kita yang terlibat dalam kasus yang disebutkan di atas dan salah satu solusi yang terbaik adalah mari kita mengingat dan mengaktualisasikan pesan Ali bin Abi Thalib RA “didiklah anakmu 25 tahun sebelum lahir “ pesan ini kadang sulit pahami bagi sebagian kaum muslimin dan penulis awalnya melacak dan mencari artikel-artikel tentang apa maksud dan ungkapan tersebut,karena tidak mendapatkan apa yang di cari akhirnya penulis berinisiatif membuat rumusan tentang makna dan filosofi dari ungkapan Ali Bin Abi Thalib “ didiklah anakmu 25 tahun sebelum dia lahir”dengan rumusan sebagai berikut:
- jadilah pribadi yang saleh/salehah sebagaimana sabda Rasulullah Saw Ibda’ binafsika “mulailah dari dirimu sendiri “maksudnya mulai memperbaiki diri sendiri dan ini hendaknya di mulai sejak awal jauh sebelum memasuki jenjang pernikahan karena dengan menjadi pribadi yang saleh/salehah maka Allah akan mempertemukan dengan jodoh(calon pasangan hidup ) yang saleh/salehah,sebagaimana firmannya :Dan perempuan-perempuan yang keji untuk untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji pula,sedangkan perempuan –perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula ( Q.S An Nur ayat 26 ).jadi menurut ayat di atas jangan pernah bermimpi mendapatkan pasangan hidup yang soleh/soleha kalau anda diri belum soleh/solehah sebagaimana kata pepata “kalau anda ingin mendapatkan Fatimah Az Zahrah maka jadilah Ali Bin Abi Thalib “
- bagi pasangan yang sudah menjadi suami istri,meskipun dia saleh/salehah,tetap dianjurkan membaca doa sebelum berhubungan suami istri agar diberi anak saleh/salehah dan dijauhkan dari syetan,adapun doanya : Bismillah,Allahumma jannibnaa syaithana wajannibi syaitana ma razaqtanaa(Dengan nama Allah,Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan syetan dan jauhkan pula gangguan syetan dari apa yang engkau nanti karuniakan kepada kami ( H.R Bukhari )
- selalu berdoa setiap selesai shalat agar diberikan anak yang saleh/saleha dengan doa:
“ Rabbii habli minas shalihin “Ya Tuhanku,anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang saleh/salehah” ( Q.S Shaffat ayat 100 )
- ketika sang istri hamil dianjurkan banyak membaca Al Qur’an karena janin yang berusia kurang 20 minggu (5 bulan ) sudah bisa menyerap informasi melalui pengalaman,stimulasi,atau sensasi yang diberikan ibu dan ini merupakan hikmah yang sangat angung tidak gugurnya kewajiban shalat bagi para ibu hamil,walaupun berat kehamilan yang dijalaninya dan menurut ahli medis bahwa gerakan-gerakan shalat itu sangat baik pengaruhnya terhadap kesehatan janin dan ibu hamil,
- ketika anak lahir di dunia disunnatkan di azani di telinga kanan dan iqamah di telinga kirinya,supaya kalimat yang pertama di dengar oleh bayi ketika lahir di dunia adalah kalimat tayyibah(ilahiyyah ).kalimat tayyibah juga akan menjaga fitrah dari godaan syetan yang akan mengganggunya,di mana setiap bayi yang lahir di dunia akan di ganggu syetan,sebagaimana sabda Rasulullah SAW :” setiap anak adam (manusia ) yang dilahirkan di tusuk kedua sisinya oleh syetan dengan kedua jadi telunjuknya,kecuali Nabi Isa As,syetan menusuknya,tetapi hanya mengenai ari-arinya( H.R Bukhari 16 /133 Fathul Bari )
- “ tangis bayi yang lahir adalah ketika terjadi godaan syetan “ ( H.R Muslim )
- di aqiqah dan diberi nama mulai ketika mulai berumur 7 hari, sebagaimana sabda Rasulullah Saw : setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang di sembeli pada hari ke tujuhhnya dan pada hari itu dia diberi nama dan dicukur rambutnya “ ( H.R Ahmad,Abu Dawud,Tirmidzi,An Nasai, dan Ibnu Majah )
- Rasulullah Saw,menganjurkan untuk memberikan nama kepada anak dengan nama yang baik sebagaimana sabdanya:” akrimuu auladakum wa hassinuu asmaaahum “Muliahkanlah anak-anakmu dan berikanlah nama-nama yang baik” ( H.R Ibnu Majah )
- Dari Abu Darda’ ra berkata:rasulullah Saw bersabda: sesungguhnya kalian dipanggil pada hari kiamat dengan nama-namamu dan nama-nama ayahmu,maka baikkanlah nama-namamu ( H.R Abu Dawaud dan Ibnu Hibban ).
- setiap bayi yang lahir di dunia,dia lahir dalam keadaan fitrah (suci/islam ) apapun agama kedua orang tuanya,sebagaimana sabda Rasulullah Saw “kullu mauludun yuuladu ala fitrati fa awabaahu yahawwidani au yumajjisani au yunasshirani “ setiap bayi yang lahir dalam keadaan fitrah (suci/islam ) maka kedua orangnyalah yang menyebabkan dia beragama Yahudi,majusi dan nashrani “( H.R Muslim ).
Hadis ini menjelaskan bahwa yang menyebabkan seseorang itu berubah,
(baik,buruk/pindah agama ) karena orang tuanya.disinilah perlunya pendidikan dari orang tua,karena pendidikan orang tua adalah pendidikan yang pertama dan utama ( madrasatul ula ) dan inilah adalah bentuk implementasi dari hadis “utlubul ilmi minal mahdi ila lahdii” tuntutlah ilmu sejak dari ayunan sampai kelihan lahat “
(baik,buruk/pindah agama ) karena orang tuanya.disinilah perlunya pendidikan dari orang tua,karena pendidikan orang tua adalah pendidikan yang pertama dan utama ( madrasatul ula ) dan inilah adalah bentuk implementasi dari hadis “utlubul ilmi minal mahdi ila lahdii” tuntutlah ilmu sejak dari ayunan sampai kelihan lahat “
Perintah menuntut ilmu sejak dari ayunan sampai kelihan lahat bermakan orang tua harus bisa memberikan pelajaran/pendidikan kepada anak –anaknya sejak dini dan apabila anak sudah memasuki usia sekolah maka orang tuanya harus mencarikan pendidikan formal yang bisa mendidik anak-anaknya dengan baik dan benar dan orang tua tidak boleh menyerahkan tanggungjawab mendidik anaknya kepada gurunya di sekolah,tetapi orang dituntutkan bisa bersinergi dengan guru-guru anaknya di sekolah dan dengan masyarakat lingkungannya (tri pusat pendidikan ) karena kepribadian anak akan di bentuk dari tri pusat pendidikan tersebut.
Selain itu sang bapak/suami sejak dari awal di tuntut memberikan harta yang halal (baik dari zatnya maupun dari cara mendapatkannya ) untuk diberikan kepada keluarganya (istri dan anak-anaknya ) karena makanan yang di makan oleh anak akan mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak,jika makanannya berasal dari barang yang haram anak akan tumbuh dan berkembang dengan hati yang keras dan susah memahami dan mengamalkan ajaran islam,begitu pula sebaliknya jika anak makanan yang di konsumsi anak berasal dari barang yang halal akan membentuk kepribadian anak yang bagus, ,sehat dan mudah memahami serta mengamalkan ajaran islam dalam kehidupannya sehari-hari.
Dengan mengamalkan ajaran islam secara kaffah dalam mendidik anak yang di topang oleh harta yang halalan toyyibah maka akan bisa melahirkan anak yang saleh/salehah,cerdas,berkarakter,bertanggungjawab,berani,tangguh sebagai” generasi Rabbani” dan ini makna menurut saya dari perkataan Ali bin Abi Thalib “didiklah anakmu 25 tahun sebelum lahir “
Tag :
Mendidik Anak